Prinsip-prinsip
motivasi belajar dikemukakan oleh Kenneth H. Hoover dalam Rusyan Tabrani
(2008:124) sebagai berikut:
a. Pujian lebih efektif daripada hukuman. Hukuman bersifat menghentikan suatu
perbuatan, sedangkan pujian bersifat menghargai apa yang telah dilakukan.
Karena itu, pujian lebih efektif dalam upaya mendorong motivasi belajar siswa,
b. Para siswa mempunyai kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) yang perlu mendapat kepuasan. Kebutuhan-kebutuhan itu berwujud dalam bentuk yang berbeda-beda. Siswa yang dapat memenuhi kebutuhannya secara efektif melalui kegiatan-kegiatan belajar hanya memerlukan sedikit bantuan dalam motivasi belajar ,
c. Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu lebih efektif daripada motivasi yang berasal dari luar. Motivasi dari dalam memberi kepuasan kepada individu sesuai dengan ukuran yang ada dalam diri siswa itu sendiri,
d. Tingkah laku (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan penguatan (reinforcement),
e. Motivasi mudah menjalar kepada orang lain. Guru yang berminat dan antusias dapat mempengaruhi siswa, sehingga berminat dan antusias pula, yang pada gilirannya akan mendorong motivasi rekan-rekannya, terutama dalam kelas bersangkutan,
f. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi belajar ,
g. Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk melaksanakannya daripada tugas-tugas yang dipaksakan dari luar. Guru perlu memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah sendiri berdasarkan minat dan keinginannya, dan bukan dipaksakan oleh guru,
h. Ganjaran yang berasal dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat belajar. Dorongan berupa pujian, penghargaan oleh guru terhadap keberhasilan siswa dalam belajar dapat merangsang minat dan motivasi belajar yang lebih aktif, i. Teknik dan prosedur pembelajaran yang bervariasi adalah efektif untuk memelihara minat siswa. Strategi pembelajaran yang bervariasi dapat menciptakan suasana yang menantang dan menyenangkan siswa, sehingga labih mendorong motivasi belajar ,
j. (Minat khusus yang dimiliki oleh siswa bermanfaat dalam belajar dan pembelajaran. Minat khusus itu mudah ditransferkan menjadi minat untuk mempelajari bidang studi atau dihubungkan dengan masalah tertentu dalam bidang studi.
Adapun untuk mengetahui kekuatan relatif motif-motif belajar yang sedang menguasai seseorang pada umumnya dapat dilihat melalui: (a) kuatnya kemauan untuk belajar, (b) jumlah waktu yang disediakan untuk belajar, (c) kerelaan meninggalkan tugas yang lain, (d) kerelaan untuk mengeluarkan biaya untuk belajar, (e) ketekunan dalam mengerjakan tugas (Martin Handoko, 2002:59).
b. Para siswa mempunyai kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) yang perlu mendapat kepuasan. Kebutuhan-kebutuhan itu berwujud dalam bentuk yang berbeda-beda. Siswa yang dapat memenuhi kebutuhannya secara efektif melalui kegiatan-kegiatan belajar hanya memerlukan sedikit bantuan dalam motivasi belajar ,
c. Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu lebih efektif daripada motivasi yang berasal dari luar. Motivasi dari dalam memberi kepuasan kepada individu sesuai dengan ukuran yang ada dalam diri siswa itu sendiri,
d. Tingkah laku (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan penguatan (reinforcement),
e. Motivasi mudah menjalar kepada orang lain. Guru yang berminat dan antusias dapat mempengaruhi siswa, sehingga berminat dan antusias pula, yang pada gilirannya akan mendorong motivasi rekan-rekannya, terutama dalam kelas bersangkutan,
f. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi belajar ,
g. Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk melaksanakannya daripada tugas-tugas yang dipaksakan dari luar. Guru perlu memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah sendiri berdasarkan minat dan keinginannya, dan bukan dipaksakan oleh guru,
h. Ganjaran yang berasal dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat belajar. Dorongan berupa pujian, penghargaan oleh guru terhadap keberhasilan siswa dalam belajar dapat merangsang minat dan motivasi belajar yang lebih aktif, i. Teknik dan prosedur pembelajaran yang bervariasi adalah efektif untuk memelihara minat siswa. Strategi pembelajaran yang bervariasi dapat menciptakan suasana yang menantang dan menyenangkan siswa, sehingga labih mendorong motivasi belajar ,
j. (Minat khusus yang dimiliki oleh siswa bermanfaat dalam belajar dan pembelajaran. Minat khusus itu mudah ditransferkan menjadi minat untuk mempelajari bidang studi atau dihubungkan dengan masalah tertentu dalam bidang studi.
Adapun untuk mengetahui kekuatan relatif motif-motif belajar yang sedang menguasai seseorang pada umumnya dapat dilihat melalui: (a) kuatnya kemauan untuk belajar, (b) jumlah waktu yang disediakan untuk belajar, (c) kerelaan meninggalkan tugas yang lain, (d) kerelaan untuk mengeluarkan biaya untuk belajar, (e) ketekunan dalam mengerjakan tugas (Martin Handoko, 2002:59).
Prinsip
prinsip
Keller ( dalam Sugihartono, 2012)
menyusun prinsip-prinsip motovasi yang dapat diterapkan dalam proses belajar
mengajar yang disebut sebagai model ARCS. Dalam model itu ada 4 kategori
kondisi motivasional yang harus diperhatikan guru agar proses pembelajaran yang
dilakukannya menarik, bermakna, dan memberi tantangan pada siswa, sehingga
harapannya bisa meningkatkan motivasi belajar siswa. Keempat kondisi tersebut
adalah :
1. Attention (perhatian)
Untuk menciptakan perhatian siswa
didalam kelas rasa ingin tahu seorang siswa harus bisa ditumbuhkan. Karena
dengan rasa ingin tahu yang besar seorang siswa akan memberikan perhatian yang
besar terhadap materi yang disampaikan. Selain itu metode yang diguanakan dalam
penyampaian materi juga harus dibuat bervariasi agar siswa tidak bosan dan tetap
bisa menaruh perhatian yang besar pada materi yang dipelajari.
2. Relevance (relevansi)
Untuk membangun motivasi siswa, kita
juga harus menunjukkan keterkaitan materi yang diberikan dengan keadaan siswa.
Motivasi siswa akan meningkat bila mereka merasa bahwa materi yang mereka
pelajari penting untuk kehidupan mereka.
3. Confidence (kepercayaan diri)
Membangun kepercayaan diri siswa
juga sangat penting untuk dilakukan. Pada kasus ini seorang guru harus lebih
memperbanyak pengalaman berhasil bagi siswa. Hal ini bisa dilakukan dengan
membuat kegiatan pembelajaran dalam bagian-bagian yang lebih kecil, dan
meningkatkan harapan berhasil dengan menyatakan persyaratan untuk berhasil.
4. Satisfaction (kepuasan)
Kepuasan akan tercipta bila seorang
siswa bisa mencapai tujuannya. Kepuasan ini akan meningkatkan motivasi siswa
untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih besar. Untuk memelihara motivasi siswa
seorang guru menguatkan dengan pujian, pemberian kesempatan atau memberikan
hadiah lainnya.
Untuk mengetahui bagai mana cara meningkatkan motivasi belajar berikut akan dibahas secara lebih mendalam pada pos berikut
Untuk mengetahui bagai mana cara meningkatkan motivasi belajar berikut akan dibahas secara lebih mendalam pada pos berikut
0 komentar:
Posting Komentar