Sabtu, 26 Desember 2015

AR RUH SEBAGAI DIMENSI SPIRITUAL PSIKIS MANUSIA




MAKALAH


OLEH
RAFIKA INTAN SAPUTRA
NIM 2013.5501.03510








INSTITUT AGAMA ISLAM ( IAI )
SUNAN GIRI BOJONEGORO
 2015/2016





BAB   I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Manusia  terdiri  dari  ruh  dan  jasad,  karenanya  Allah  Swt  menundukkan  keduanya  secara  keseluruhan,  baik  ketika  di  mahsyar,  diberi  pahala  atau  disiksa.  Ruh  adalah  mahluk.  Beberapa hadits  mengidentifikasikan  bahwa  ruh  adalah  materi  yang  lembut.  Bagi  sementara  pihak  yang  berkata  bahwa  ruh  adalah  qadim,  merupakan  kekeliruan  besar.  Ahli  hakikat  dari  kalangan  ahli  sunah  berbeda  panangan  soal  ruh.  Ada  yang  berpendapat,  ruh adalah  kehidupan,  yang lain  berpandangan  bahwa  ruh  adalah  kenyataan  yang  ada  dalam  hati,  yang  bernuansa  lembut.  Allah   Swt  menjalankan  kebiasaan  mahluk  dengan  menciptakan  kehidupan  dalam  hati,  sepanjang  arwah  menempel  dibadan.  Manusia  hidup  dengan  sifat  kehidupan,  tetapi  arwah  selalu  dicetak  didalam  hati  dan bisa  naik  ketika  tidur  dan  terpisah  dengan  badan,  kemudian  kembali  kepada-Nya.

1.2    Rumusan Masalah
Dalam judul makalah ini “AR RUH SEBAGAI DIMENSI SPIRITUAL PSIKIS MANUSIA “penulis merumuskan masalah sebagai berikut  :
a.       Apa pengertian dari Ar-ruh  ?
b.      Bagaimana karakteristik Ar-ruh ?
c.       Apa yang dimaksud dengan Ar-ruh sebagai dimensi spiritual psikis manusia  ?

1.3    Tujuan  Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah  :
a.       Untuk  mengetahui apa pengertian dari Ar-ruh.
b.      Untuk  mengetahui bagaimana karakteristik Ar-ruh.
c.       Untuk  mengetahui  Ar-ruh sebagai dimensi spiritual spikis manusia.

1.4    Metode  Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan  karya  tulis  ilmiah ini adalah  :
a.       Study  Dokumen   :  Mencari  data  -  data  yang  berkaitan  dengan 
Ar-ruh dan dimensi psikis manusia  baik  dari  buku –buku  maupun  dari  internet.








BAB  II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Ar-ruh
Menurut Ibnu Zakaria (w.395 / 1004 M) menjelaskan bahwa kata ar-ruh dan semua kata yang memiliki kata asli yang terdiri dari huruf ra, wawu, ha, mempunyai arti dasar besar, luas dan asli. Makna  itu mengisyaratkan bahwa ar ruh merupakan sesuatu yang agung, besar dan mulia, baik nilai maupun kedudukannya dalam diri manusi. Al-Raqib al-Asfahaniy (w. 503 H / 1108 M), mengatakan diantara makna ar-ruh adalah an-nafs (jiwa manusia). Makna disini adalah dalam arti aspek atau dimensi, yaitu bahwa sebagai aspek atau dimensi jiwa manusia adalah ar-ruh. Nyawa (ruh) menurut al-Ghazali mengandung dua pengertian, pertama : tubuh halus (jisim lathif). Sumbernya itu lubang hati yang bertubuh. Lalu bertebar dengan perantaraan urat-urat yang memanjang kebagian seluruh tubuh yang lain. Pengertian kedua yaitu : yang halus dari manusia, yang mengetahui dan yang merasa. Dan itulah salah satu pengertian hati.
Banyak ulama’ yang menyamakan pengertian antara ruh dan jasad. Berasal dari alam arwah dan memerintah dan menggunakan jasadnya sebagai alatnya. Ruh berasal dari tabiat ilahi dan cenderung kembali ke asal semula. Ia selalu dinisbahkan kepada Allah dan tetap berada dalam keadaan suci. Karena ruh bersifat kerohanian dan selalu suci, maka setelah ditiup oleh Allah dan berda dalam jasad, ia tetap suci. Ruh didalam diri manusia berfungsi sebagai sumber moral yang baik dan mulia. Jika ruh merupakan sumber akhlak yang muli dan terpuji, maka lain hal nya dengan jiwa. Jiwa adalah sumber dari akhlak tercela. Tetapi jiwa yang muthmainnah adalah jiwa yang selalu berhubungan dengan ruh, ruh bersifat ketuhanan sebagai sumber moral mulia dan terpuji, dan ia hanya mempunyai satu sifat, yaitu suci.
Dengan adanya ar-ruh dalam diri manusia menyebabkan manusia menjadi mahluk yang istimewa, unik, dan mulia. Inilah yang disebut sebagai khayalan akhar, yaitu mahluk yang istimewa yang berbeda dengan mahluk yang lainnya. Pemahaman tentang ar-ruh diantaranya adalah : Ruh adalah urusan Allah (Rahasia Allah SWT), sehingga dengan demikian kita tidak tahu ruh itu seperti apa. Maka yang tau tentang hakikat ruh adalah Allah SWT. Ruh membutuhkan “makanan”. Manusia terdiri dari jasad dan ruh. Namun kenyataan nya manusia lebih memperhatikan kebutuhan jasad nya dari pada kebutuhan ruh nya.

2.2  Karakteristik Ar-Ruh
Mengenai ar-ruh ada beberapa karakteristik, antara lain :
1.      Ruh berasal dari tuhan, dan bukan berasal dari tanah / bumi.
2.      Ruh adalah unik. Tak sama dengan akal budi, jasmani dan jiwa manusia. Ruh yang berasal dari Allah itu merupakan sarana pokok untuk munajat kehadirat-Nya.
3.      Ruh tetap hidup sekalipun kita tidur / tak sadar.
4.      Ruh dapat menjadi kotor dengan dosa dan noda, tetapi dapat pula dibersihkan dan menjadi suci.
5.      Ruh karena sangat lembut dan halusnya mengambil “wujud” serupa “wadah”-nya, parallel dengan zat cair, gas dan cahaya yang “bentuk”-nya serupa tempat ia berada.
6.      Tasawuf mengikutsertakan ruh kita beribadah kepada tuhan.
7.      Tasawuh melatih untuk menyebut kalimat Allah tidak saja sampai pada taraf kesadaran lahiriyah, tapi juga tembus kedalam alam rohaniah. Kalimat Allah yang termuat dalam ruh itu pada gilirannya dapat membawa ruh itu sendiri ke alam ketuhanan.
Menurut ilmu batin pada diri manusia terdapat sembilan jenis ruh. Masing- masing ruh mempunyai fungsi sendiri sendiri. Ke sembilan macam roh yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut :
1.      Roh Idhofi : adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh idhofi juga disebut “JAUHAR AWAL SUCI”, karena roh inilah maka manusia dapat hidup. Bila roh tersebut keluar dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan mati.
2.      Roh Robbani : roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idhofi. Alamnya roh ini ada dalam cahaya kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa tentram. Tubuh tak merasakan apa-apa.
3.      Roh Rohani : roh inipun juga dikuasai oleh roh idhofi. Karena adanya roh rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang kadang suka sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh inilah yang menempati pada 4 jenis nafsu, yaitu : 1. Nafsu Luwamah. 2. Nafsu Amarah. 3. Nafsu Supiyah. 4. Nafsu Mulamah.
4.      Roh Nurani : roh ini dibawah pengaruh roh idhofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat tenang. Karena adanya roh ini menjadikan manusia menjadikan manusia yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau roh ini meninggalkan tubuh maka orang tersebut hatinya menjadi gelap dan gelap pikirannya.
5.      Roh Kudus : roh yang dibawah kendali roh idhofi juga. Roh ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada sesama manusia, mempengaruhi perbuatan kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.
6.      Roh Rohmani : roh yang juga dibawah kekuasaan roh idhofi. Roh ini desebut roh pemurah. Karena diambil dari kata “Rahman” yang artinya pemurah. Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi.
7.      Roh Jasmani : roh yang dibawah kekuasaan roh idhofi. Roh ini menguasai seluruh darah dan urat syaraf manusia.
8.      Roh Nabati : ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan. Roh ini juga dibawah kuasa roh idhofi.
9.      Roh Rewani : ialah roh yang menjaga raga kita. Bila roh rewani keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur. Jadi kepergian roh Rewani dan kehadiran nya kembali diatur oleh roh idhofi. Demikian juga roh  roh yang lain dalam tubuh, sangat dekat hubungannya dengan roh idhofi.
2.3  Ar-ruh sebagai dimensi spirituan psikis manusia
Dimensi dimaksudkan adalah sisi psikis yang memiliki kadar dan nilai tertentu dalam sistem “organisasi” jiwa manusia. Dimensi spiritual dimaksudkan adalah sisi jiwa yang memiliki sifat sifat ilahiyah (ketuhanan) dan memiliki daya untuk menarik dan mendorong dimensi dimensi lainnya untuk mewujudkan sifat sifat tuhan dalam dirinya. Pemilihan sifat sifat tuhan bermakna memiliki potensi potensi lahir batin. Potensi potensi ini melekat pada dimesi dimensi psikis manusia dan memerlukan aktualisasi. Dimensi psikis manusia yang bersumber secara langsung dari tuhan ini adalah dimensi ar-ruh. Dimensi ar-ruh ini membawa sifat sifat dan daya daya yang dimiliki oleh sumbernya, yaitu Allah. Perwujudan dari sifat sifat dan daya daya itu pada gilirannya memberikan potensi secara internal didalam dirinya untuk menjadi khalifah Allah, atau wakil Allah. Tegasnya bahwa dimensi ar ruh merupakan daya potensialitas internal dalam diri manusia yang akan mewujud secara aktual sebagai khalifah Allah.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan kata al-ruh berhubungan dengan aspek atau dimensi psikis manusia. Berikut dijelaskan bahwa Allah “meniup” kan ruh-Nya kedalam jiwa dan jasad manusia. Sebagaimana yang terdapat dalam ayat berikut ini : 
“Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalam ruh  nya (ciptaan) ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud” (QS.Al-Hijr : 29)
Berdasarkan ayat diatas, kata ruh dihubungkan dengan Allah. Istilah yang digunakan untuk menyatakan hubungan itu juga beragam, seperti ar-ruh minhu ruhina, al-ruhiy, ruh min amri rabbi. Selanjutnya, ruh Allah itu diciptakan kepada manusia melalui proses al-nafakh. Berbeda dengan al-nafs, sebab nafs telah ada sejak nutfan dalam proses konsepsi., sedangkan ruh baru diciptakan setelah nutfan mencapai kondisi istimewa. Karena itu merupakan dimensi jiwa yang khusus bagi manusia. Adapun ruh diciptakan jauh sebelum manusia dilahirkan, berfungsi semasa hidup dan setelah meninggal ruh akan pinda ke alam baqa untuk mempertanggung jawabkan perbuatan kedalam hadirat ilahi. Jadi ruh itu ada dalam diri manusia, tapi tidak kasat mata karena sangat halus, gaib serta dimensinya yang jauh lebih tinggi dari alam pikiran, serta tahapannya pun diatas alam sadar. Ruh dengan demikian merupakan salah satu dimensi yang ada pada manusia disamping dimensi ragawi dan dimensi kejiwaan, yang ada sebelum dan sesudah masa kehidupan manusia.







BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Al-ruh merupakan dimennsi jiwa manusia yang sifatnya spiritual dan potensi yang berasal dari tuhan. Dimensi ini menyebabkan manusia memiliki sifat ilahiyah (sifat ketuhanan) dan mendorong manusia untuk mewujudkan sifat ruhan itu dalam kehidupannya didunia. Dengan ini maka manusia menjadi makhluk yang semi samawi ardi. Yaitu mahluk yang memiliki unsur unsur alam dan potensi potensi ketuhanan.
           









DAFTAR  PUSTAKA



TUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN PENELITIAN KUANTITATIF KORELASI



Judul:

PENGARUH MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH NABAUL ILMI DESA BANJARSARI KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO





Dosen Pembimbing:
Drs.M.Masjkur, M.Pd.I


Disususn oleh:
 RAFIKA INTAN SAPUTRA
2013.5501.03510 / V B



INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
 SUNAN GIRI BOJONEGORO
2015 / 2016

TUGAS MATA KULIAH
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

A. IDENTITAS MAHASISWA:

1. Nama Mahasiswa      : RAFIKA INTAN SAPUTRA
2. NIM / NIRM            : 2013.5501.03510 / 2013.4.055.0001.1.003465
3. Semester / Ruang      : V /  B
 





B. JUDUL PENELITIAN:

“Pengaruh Mata Pelajaran Aqidah Akhlak terhadap Tingkah laku siswa Madarasah Ibtidaiyah Nabaul Ilmi Desa Banjarsari kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro”
 






C. PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN:

1.      Bagaimana cara penyampaian mata pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa Madarasah Ibtidaiyah Nabaul Ilmi Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro?
2.      Bagaiman penerapan Akhlak pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Nabaul Ilmi Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro?
3.      Apakah mata pelajaran Aqidah Akhlak mempengaruhi perilaku siswa Madarasah Ibtidaiyah Nabaul Ilmi Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro?
 











D. TUJUAN PENELITIAN:

1.      Mengetahui cara penyampaian mata pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Nabaul Ilmi Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro.
2.      Mengetahui penerapan Akhlak pada siswa Madarasah Ibtidaiyah  Nabaul Ilmi Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro.
3.      Mengetahui pengaruh mata pelajaran Aqidah Akhlak terhadap perilaku siswa Madarasah Ibtidaiyah Nabaul Ilmi Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro.
 








 E. SIGNIFIKANSI  PENELITIAN:




1.  Signifikansi Ilmiah   :  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan dapat dijadikan referensi bagi permasalahan perilaku dalam pendidikan Agama Islam di masa mendatang.
2.  Signifikansi Sosial   : Hasil dari penelitian ini di harapkan mampu menjadikan sumbangan pemikiran bagi madarasah Ibtidaiyah Nabaul Ilmi Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro khususnya dalam mendidik siswa terutama dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak, dan menjadi suri tauladan yang baik bagi Madarasah lain.
E. SIGNIFIKANSI PENELITIAN :









F. HIPOTESIS PENELITIAN:

1.  Hipotesis Kerja ( Ha ): Bahwa adanya pengaruh mata pelajaran Aqidah Akhlak terhadap perilaku siswa Madarasah Ibtidaiyah Nabaul ilmi Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro.
2.  Hipotesis Nihil ( H0 ): Bahwa penyampaian mata pelajaran Aqidah Akhlak tidak mempengaruhi perilaku pada siswa Madarasah Ibtidaiyah Nabaul Ilmi Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro.
 









G. VARIABEL PENELITIAN:

1.  Variabel I                 : Penyampaian mata pelajaran Aqidah Akhlak
2.  Variabel II               : Perilaku siswa Madarasah Ibtidaiyah Nabaul Ilmi
 







H. DAERAH PENELITIAN:

Penelitian di laksanakan di Madarasah Ibtidaiyah Nabaul Ilmi Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, yang terletak di wilayah Jawa Timur.
 












I.                   POPULASI  PENELITIAN:

Populasi penelitian adalah seluruh siswa Madarasah Ibtidaiyah Nabaul Ilmi Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro yang berjumlah 120 siswa, yang terdiri dari:
a.       Kelas 1: 23 siswa
b.      Kelas 2: 20 siswa
c.       Kelas 3: 28 siswa
d.      Kelas 4: 15 siswa
e.       Kelas 5: 21 siswa
f.       Kelas 6: 13 siswa
 












J. SAMPEL  DAN TEKNIK SAMPLING:

Dari seluruh populasi penelitian sebanyak 200 siswa, maka di ambil sampel random sebanyak 20% siswa yaitu 24 siswa dengan memperhatikan kelas sebagai sub populasi serta memperhitungkan perimbangan jumlah masing- masing kelas. Dengan demikian akan di peroleh sampel sebanyak : Kelas 1 = 5 siswa, kelas 2 = 3 siswa, kelas 3 = 5 siswa, Kelas 4 = 3 siswa, Kelas 5 = 4 siswa, Kelas 6 = 4 siswa. Pada dasarnya teknik sampling yang di gunakan adalah teknik proportional stratified random sampling.
 










K. JENIS  DATA:

1.  Data Kuantitatif      :  a. jumlah siswa, b. Jumlah guru, c. Jumlah sarana dan prasarana, d. Jumlah jam mata pelajaran Aqidah Akhlak perminggu.
2.  Data Kualitatif         : a. keadaan penyampaian mata pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa, b. Keadaan pemahaman tentang Akhlak siswa, c. Keadaan kegiatan belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Nabaul Ilmi Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro.
 
















L. SUMBER  DATA:

1.      Sumber data premier :
Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nabaul Ilmi Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro.
2.      Sumber data sekunder :
A.    Guru mata pelajaran Aqidah Akhlak
B.     Waka bidang kurikulum
C.     Kepala madrasah
D.    Dokumen di Madrasah Ibtidaiyah Nabaul ilmi
 












M. TEKNIK PENGUMPULAN  DATA:

1.      Teknik wawancara
2.      Teknik observasi
3.      Teknik angket
4.      Teknik dokumenter
 







N. TEKNIK ANALISIS  DATA:

1.      Pada tahap pertama di lakukan analisis pendahuluan untuk mengukur tinggi rendahnya variabel penelitian. Analisis tahap ini digunakan untuk mencapai tujuan penelitian pertama dan kedua.
2.      Pada tahap kedua dilakukan analisis lanjutan berupa berupa analisis korelasional untuk mencari hubungan antara variabel 1 dan variabel 2. Analisis tahap kedua di gunakan untuk mencapai tujuan penelitian ke tiga. Dalam hal ini digunakan teknik analisis statistik korelasi product moment dengan rumus:
 











                                                                                                                                   

                                                                                                        Bojonegoro, 24 Desember 2015
                                                                                                         Mahasiswa Pembuat Tugas,
                                                                                                                       
                                                                                                           

                                                                                                (RAFIKA INTAN SAPUTRA )                                                                            
Copyright © EnnLaw | Floating Leaves template designed by ennyLaw | eLaw's Design